KPK Lacak Aset Terkait Kasus Langkat
Kamis, 23 September 2010 – 03:16 WIB

KPK Lacak Aset Terkait Kasus Langkat
JAKARTA -- Direktur Penyidikan KPK, Ferry Wibisono menjelaskan, saksi kasus dugaan korupsi APBD Langkat jumlahnya memang banyak. Fery juga mengatakan, sejumlah saksi sudah mengembalikan yang ke penyidik. Hanya saja, dia mengaku tidak hapal betul berapa total nominalnya, termasuk siapa saja yang sudah mengembalikan. "Tapi nilainya memang kecil-kecil, tapi kalau ditotal ya banyak" ujar Ferry kepada JPNN di gedung KPK, Rabu (22/9).
Dia mengatakan, sekecil apa pun dana yang diterima saksi, maka tetap harus dilakukan pemeriksaan. "Seperti Dorce itu," sebutnya. Dikatakan, pada pekan depan akan banyak saksi yang mengembalikan uang. "Karena ada sebagian saksi yang sudah berkomitmen akan mengembalikan uang. Sebagian sudah mengembalikan. Minggu depan banyak yang akan mengembalikan," kata Ferry.
Baca Juga:
Dijelaskan Ferry, selain fokus ke saksi penerima dana, penyidik KPK juga mulai melakukan pelacakan aset-aset milik pihak-pihak yang terkait perkara ini. "Sebagian sudah kita blokir," ucapnya. Dia memberi contoh, penyitaan sejumlah Panther beberapa waktu lalu merupakan bagian dari tahapan ini.
Dijelaskan, selain melacak dan memblokir aset, penyidik saat ini juga sedang memeriksa detil kerugian negara dalam kasus Langkat ini. "Sambil berjalan, kita hitung kerugian negaranya," tambahnya. Ferry juga menjelaskan mengenai koordinasi KPK dengan Kejaksaan Tinggi Sumut. Antara penyidik KPK dengan tim penyidik Kejatisu, lanjutnya, mulai membagi-bagi barang bukti, mana yang akan dipegang penyidik KPK, dan mana yang akan dipegang penyidik Kejatisu.
JAKARTA -- Direktur Penyidikan KPK, Ferry Wibisono menjelaskan, saksi kasus dugaan korupsi APBD Langkat jumlahnya memang banyak. Fery juga mengatakan,
BERITA TERKAIT
- Berbelasungkawa Meninggalnya Paus Fransiskus, Hasto: Beliau Tokoh Perdamaian Dunia
- Pemda Ogah Usulkan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, BKN Pastikan NIP Tidak Diterbitkan
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!
- Mantan Penyidik KPK yang Dijuluki Raja OTT Dilantik Jadi Deputi di BPH
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong