KPK Masih Tutup Mulut Soal Catatan Merah
Beberapa nama yang sempat menjadi pembicaraan di masyarakat, sosial media, hingga memicu demo di Istana Negara adalah Rini Soemarno. Saat disindir nama itu, Samad menjawab diplomatis dengan mengaku lupa apakah dia diberi tanda merah atau tidak.
"Ini konsekuensinya hukum. Jadi saya wnggak bisa mereka-reka," katanya.
Dia lantas mengatakan, siapapun yang tidak diberi catatan bukan berarti tidak akan melakukan korupsi. Katanya, posisi seseorang dengan kekuasaan lebih bisa memicu godaan. Kalau tidak tahan, siap-siap saja menteri tersebut untuk berurusan dengan hukum.
Sedangkan terkait dengan calon pengisi Jaksa Agung, Samad masih menunggu nama-nama dari Jokowi untuk discreening. Sebab, sama dengan para menteri, Jaksa Agung juga harus diisi oleh orang yang bersih. Dia ingat betul saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih memimpin, calon Kapolri juga dikonfirmasikan ke KPK.
"Hari ini belum (dikonfirmasikan). Tapi pengalaman di masa lalu, Kapolri atau pengisian Kabareskrim juga dikonfirmasi ke KPK. Jaman SBY, posisi jabatan bintang 3 di Kepolisian itu diminta tracking oleh KPK," urainya.
Tidak hanya Samad, pimpinan lainnya yakni Zulkarnaen juga memilih tutup mulut. Menurutnya, lebih baik memberi kesempatan para menteri itu bekerja ketimbang mempermasalahkan warna merah dan kuning.
"Itu sudah lewat, yang lalu ya sudah. Saya tidak mau jawab itulah. Berikan kesempatan," katanya.
Setelah ini, KPK akan membuat surat ke presiden dan kementerian lembaga untuk menyampaikan kewajibannya. Yaitu, menyampaikan laporan harta kekayaan negara (LHKPN) selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan.
JAKARTA - Meski Jokowi sudah mengumumkan nama-nama menteri di kabinetnya, KPK masih tutup mulut soal siapa saja yang sempat diberi tanda merah. Kemarin,
- Ahli Waris Korban Erupsi Lewotobi Dapat Santunan Rp 135 Juta
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jakarta, Hujan Mulai Siang
- Ada Honorer Putus Kontrak Lolos Seleksi PPPK 2024, BKPSDM Kecolongan, Begini Ceritanya
- Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Pegadaian Hadir untuk Masyarakat Bukan Hanya Soal Bisnis
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut