KPK Mau Mendalami Suap Bansos Covid-19 kepada Juliari, Moto Malah Mangkir
jpnn.com, JAKARTA - Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami lima saksi yang menjadi vendor dalam pengadaan bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek pada 2020 di Kementerian Sosial.
Pada Rabu (17/3), penyidik lembaga antirasuah itu telah memeriksa saksi bernama Kunto dari PT Dharma Lantara Jaya dan Joyce Josephine dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Selain itu, KPK juga memanggil Jonni Sitohang dari PT Riskaindo Jaya, Raka dari PT Afira Indah Megatama, dan Moto dari PT Asricitra Pratama untuk kasus yang menjerat eks Menteri Sosial Juliari Batubara (JBP) itu.
Menurut Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, tim penyidik masih melakukan pendalaman keterlibatan perusahaan para saksi yang menjadi vendor dalam pelaksanaan Bansos Covid-19 tersebut.
"Serta dugaan aliran sejumlah uang kepada tersangka JPB melalui tersangka MJS," kata Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (18/3).
Namun, dalam pemeriksaan kemarin, saksi Moto malah mangkir dari panggilan KPK, sehingga akan dilakukan penjadwalan ulang.
Sebelumnya, Juliari ditetapkan sebagai tersangka kasus suap bansos Covid-19 di wilayah Jabodetabek saat menjabat sebagai Menteri Sosial, dan dia menyerahkan diri ke KPK pada Sabtu (5/12/2020).
Juliari menjadi tersangka bersama pejabat pembuat komitmen (PPK) Kementerian Sosial Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyudi.
KPK masih mendalami peran lima saksi yang perusahaannya menjadi vendor pengadaan bansos Covid-19 di Kemensos.
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan