KPK Menjerat Miryam Jadi Tersangka Saksi Palsu
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menjerat anggota DPR Miryam S Haryani sebagai tersangka. Politikus Hanura itu disangka memberikan kesaksian palsu terkait perkara korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP)
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, lembaga antirasuah itu memang mencermati keterangan Miryam saat menjadi saksi pada persidangan perkara e-KTP. “Indikasinya memberikan keterangan tidak benar di persidangan,” ujar Febri.
Dari fakta persidangan itulah KPK menerapkan jerat ke Miryam. Hasil gelar perkara memutuskan Miryam sudah bisa dijadikan tersangka.
“Kami melakukan pembahasan lebih lanjut terkiat penerapan pasal 22 juncto pasal 35 (UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, red),” sambung Febri.
Dalam Pasal 22 UU Tipikor disebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 12 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 150 juta dan paling banyak Rp 600 juta.
Sebelumnya, Miryam mencabut berkas acara pemeriksaan (BAP) saat bersaksi pada persidangan perkara e-KTP. BAP itu hasil pemeriksaan penyidik KPK terhadap Miryam.
Padahal, Miryam telah menandatangani BAP itu. Namun, ketua umum Srikandi Hanura itu justru mengaku menandatangani BAP karena terpaksa.
Majelis hakim yang menyidangkan perkara e-KTP pun mengonfrontasi Miryam dengan penyidik KPK Novel Baswedan. Berdasar kesaksian Novel terungkap bahwa Miryam sama sekali tak merasa dipaksa karena dalam pemeriksaan terlihat tertawa.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menjerat anggota DPR Miryam S Haryani sebagai tersangka. Politikus Hanura itu disangka memberikan kesaksian
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut