KPK \'Obok-obok\' Rumah Wawan Terkait Pencucian Uang
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali 'mengobok-obok' di rumah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Kali ini penggeledahannya terkait dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
"Benar ada penggeledahan terkait TPPU Wawan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP ketika dikonfirmasi, Senin (27/1).
Berdasarkan informasi yang dihimpun rumah Wawan yang digeledah beralamat di Jalan Denpasar IV Nomor 35, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, KPK telah menggeledah rumah Wawan yang terletak di Jalan Denpasar. Namun, penggeledahan yang dilakukan sekitar Oktober 2013 itu berkaitan dengan kasus Wawan yang lain, yakni dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah di Lebak, Banten.
Suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany itu sendiri diketahui punya sejumlah aset fantastis. Di antaranya motor Harley Davidson, tanah di sejumlah daerah, kos-kosan, pom bensin, dan terakhir 11 unit mobil mewah.
Mobil itu antara lain dua unit Ferrari merah bernopol B 888 CNW dan B 888 GES, satu unit Nissan GTR putih, satu unit Lamborghini Aventador putih B 888 WAN, satu unit Rolls Royce hitam B 888 CHW, satu unit Camry hitam, satu unit Lexus hitam, satu unit Bentley hitam B 888 GIF, dan satu unit Toyota Kijang Innova hitam B 1558 RSY. Nilai total kendaraan mewah itu diduga mencapai pululan miliar. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali 'mengobok-obok' di rumah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Kali ini penggeledahannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Angin Segar dari Prof Zudan buat Honorer, tetap Jangan Sepelekan Database BKN, Mantap
- Akademisi Kritik Pola Komunikasi Pemerintah Soal Pagar Laut, Muncul Kesan Tidak Tegas
- Waka MPR Dorong Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Influsif Harus Segera Diwujudkan
- Puluhan Warga Keracunan Makanan di Ponorogo, 1 Orang Meninggal, Polisi Turun Tangan
- Gaungkan Kebijakan Efisiensi Anggaran, Istana Tetap Gelar Retret Kepala Daerah, Ini Alasannya
- Versi Mensesneg, Retret Kepala Daerah Tidak Pakai Dana Pribadi Prabowo