KPK: OCK Dengan Jiwa Besar Bersedia Diperiksa

jpnn.com - JAKARTA - Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji membantah pihaknya melakukan upaya paksa terhadap pengacara kondang OC Kaligis. Dia klaim bahwa OC Kaligis datang secara sukarela ke KPK hari ini (13/7).
"Tidak ada jemput paksa, OCK dengan berjiwa besar bersedia untuk diperiksa sore ini," kata Indriyanto melalui pesan singkat, Selasa (14/7).
OC Kaligis memang tengah berada di KPK untuk diperiksa terkait kasus suap hakim PTUN Medan. Dia tiba di markas lembaga anti rasuah sekitar pukul 15.50 WIB tadi dengan dikawal sejumlah penyidik.
Kehadiran para penyidik itu yang menimbulkan kecurigaan bahwa OC dijemput paksa. Ditambah lagi adanya informasi bahwa bahwa OC sebenarnya ditangkap di suatu lokasi di Jakarta.
"Dia ditangkap bukan dijemput paksa," kata sumber di internal KPK.
OC kini sudah menyandang status tersangka dalam kasus suap hakim ini. Dia diduga menjadi dalang pemberian uang kepada tiga hakim dan sekretaris PTUN Medan melalui anak buahnya yang bernama M Yagari Bhastara alias Gerry.
Pengacara senior yang pernah menjadi penasihat hukum Presiden Soeharto itu sebelumnya sudah dicegah bepergian ke luar negeri oleh KPK. Kantornya di wilayah Harmoni, Jakarta Pusat, kemarin malam juga digeledah oleh KPK. (dil/jpnn)
JAKARTA - Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji membantah pihaknya melakukan upaya paksa terhadap pengacara kondang OC Kaligis. Dia klaim bahwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan