'KPK' Palsu Gentayangan di NTB
Bupati KSB Diminta Laporkan Pemeras
Rabu, 26 November 2008 – 21:11 WIB

'KPK' Palsu Gentayangan di NTB
Beruntungnya, tawaran itu ditolak oleh bupati dan orang kepercayaan bupati itu. Karena, bupati merasa dirinya tidak penah bersalah. ''Saya tidak pernah akan mau mengeluarkan uang sepeser pun,'' ungkapnya sembari menjelaskan kalau dirinya telah mengetahui identitas oknum yang menjadi makelar KPK itu. Hanya saja, orang nomor satu di KSB itu enggan menyebutkan identitas oknum makelar dimaksud.
Baca Juga:
Dari penelusuran JPNN, tawaran untuk berdamai dengan KPK rupanya bukan saja terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), akan tetapi terjadi juga di Kabupaten Bima dan Kota Bima.
Modus operandi yang dilakukan oleh oknum tersebut yakni dengan menghubungi kepala daerah yang pernah dilaporkan ke KPK terkait dugaan kasus korupsi yang dituduhkannya.
Seperti halnya modus yang dilakukan kepada Bupati Bima Ferry Zulkarnaen, oknum yang mengatasnamakan KPK menyurati bupati Bima dengan menggunakan kop surat berlogo KPK. Surat tersebut menginformasikan tentang proses penyidikan yang dilakukan KPK terkait dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh bupati Bima. Bahkan, dalam surat perintah penyidikan itu, ditandatangi langsung oleh Direktur Penindakan KPK Ade Raharja.
JAKARTA - Pernyataan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) KH Zulkifli Muhadli tentang adanya makelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bergentayangan
BERITA TERKAIT
- Suami Istri Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi, Polisi Beberkan Fakta
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi
- Kalah Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Pemprov Jabar Bakal Ajukan Banding
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Ada Temuan Ulat di Menu MBG, Wali Kota Semarang Bentuk Tim Khusus
- SMB II Palembang Raih Penghargaan Bandara Terbaik di ASQ Awards 2024