KPK Panggil Kepala BP Bintan Terkait Kasus Korupsi Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami proses pengajuan kuota rokok dan minuman alkohol (minol) di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, melalui Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Bintan Mohd Saleh H Umar.
Pengajuan kuota rokok dan minol itu merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kabupaten Bintan pada 2016-2018.
"Penyidik memeriksa yang bersangkutan terkait proses serta tahapan pengajuan kuota rokok dan minuman beralkohol di Kabupaten Bintan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan yang diterima, Kamis (1/4).
Selain itu, kata Fikri, tim penyidik turut mendalami apa saja yang menjadi kewenangan Saleh.
Penyidik juga mendalami tugas pokok fungsi Saleh selaku Kepala BP Kawasan Bintan.
"Keterangan detailnya telah tertuang dalam BAP penyidik KPK yang akan dibuka untuk umum dalam persidangan," imbuh Fikri.
KPK mengusut kasus dugaan korupsi terkait pengaturan barang kena cukai dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kabupaten Bintan.
Lembaga yang dipimpin Firli Bahuri itu telah menetapkan tersangka. Namun, KPK belum menyampaikan secara detail terkait kasus dan siapa pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
KPK terus mendalami kasus dugaan korupsi pengaturan barang kena cukai di Kabupaten Bintan pada 2016-2018.
- Bobby Nasution Berkoordinasi dengan KPK, Soal Apa?
- Bobby Nasution Datangi KPK, Ada Apa?
- KPK Periksa 3 Bos Perusahaan Swasta untuk Kasus Korupsi & Cuci Uang Andhi Pramono
- Penyidik KPK Meluncur ke Kalimantan Barat, Sejumlah Tindakan Diambil
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku