KPK Panggil Presdir Paramount Enterprise
jpnn.com - JPNN.com - Presiden Direktur (Presdir) Paramount Enterprise International Ervan Adi Nugroho dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (28/12).
Ervan akan diperiksa sebagai saksi suap pengajuan peninjauan kembali perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Ervan akan diperiksa untuk tersangka mantan Presdir Lippo Group Eddy Sindoro. "Yang bersangkutan akan diperiksa untuk tersangka ESI," kata Febri, Rabu (28/12).
Selain Ervan, penyidik juga memanggil Sekretaris PT Paramount Enterprise International Vika Andreani. Ervan, Vika dan Yendra Afrizal juga dari unsur swasta akan diperiksa sebagai saksi Eddy Sindoro yang kini belum menyerahkan diri kepada KPK.
Eddy dijadikan tersangka suap kepada Panitera PN Jakpus Edi Nasution. Sebelumnya, Edi dan karyawan PT Artha Pratama Anugerah Doddy Aryanto Supeno sudah diproses di persidangan.
Doddy didakwa bersama-sama Eddy, Ervan Adi Nugroho, Direktur PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP) Hery Soegiarto, dan karyawan legal PT Artha Pratama Anugerah Wresti Kristian Hesti menyuap Edi Nasution Rp 150 juta.
Menurut Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) Fitroh Rohcahyanto, pemberian uang tersebut untuk menunda proses eksekusi pelaksanaan putusan pengadilan (aanmaning) terhadap PT Metropolitan Tirta Perdana.
Uang itu juga untuk menerima pendaftaran Peninjauan Kembali PT Across Asia Limited meskipun telah melewati batas waktu yang ditentukan oleh Undang-undang.
JPNN.com - Presiden Direktur (Presdir) Paramount Enterprise International Ervan Adi Nugroho dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (28/12).
Redaktur & Reporter : Boy
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan