KPK Periksa Bekas Bendahara Umum PD Untuk Anas

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Sartono Hutomo. Dia diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum terkait kasus dugaan penerimaan dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Selasa (4/3).
Sartono tiba sekira pukul 09.45 WIB. Ia tampak mengenakan batik cokelat dan didampingi seorang ajudan. Sartono mengaku diperiksa sebagai saksi untuk Anas. "Untuk Mas Anas, kasus Hambalang," ucapnya.
Bersama Sartono, KPK memanggil anggota DPR Juhaini Alie. Adik Ketua DPR Marzuki Alie itu juga diperiksa sebagai saksi untuk Anas.
Selain Sartono dan Juhaini, KPK memeriksa staf Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, Henny Susanti. "Dia (Henny) juga diperiksa sebagai saksi," ujar Priharsa.
Seperti diberitakan, Anas merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Sejak 10 Januari lalu, Anas ditahan di Rumah Tahanan KPK. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Sartono Hutomo. Dia diperiksa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelajar Indonesia Raih Prestasi Gemilang dalam Ujian Cambridge International
- Berkontribusi Menekan Prevalensi Penyakit Kronis, Prodia Gelar Seminar Dokter Nasional
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini
- Pemkot Sukabumi Tak Izinkan Kegiatan Pasar Kaget Selama Ramadan
- Setelah Ikut Retret, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Siap Sinergikan Program Pusat dan Daerah
- Keluarga Almarhumah Kesya Lestaluhu dan Kepala Suku Biak Mengadu ke Komnas Perempuan