KPK Periksa Deputi V Kementerian PDT
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus (Deputi V) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Lili Romli. Ia diperiksa dalam kasus dugaan suap pembangunan tanggul laut di Biak Numfor.
Lili diperiksa sebagai saksi untuk Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk yang ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut.
"Yang bersangkutan (Lili Romli) diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Kamis (4/7).
Dalam kasus yang sama, KPK juga melakukan pemeriksaan terhadap Kasubid Evaluasi Daerah Rawan Konflik dan Bencana Kementerian PDT, M. Yasin. "Dia juga diperiksa sebagai saksi untuk YS (Yesaya Sombuk)," ujar Priharsa.
Seperti diketahui, KPK menetapkan dua orang tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan tanggul laut di Biak Numfor. Selain Yesaya, KPK juga menjerat Direktur PT Papua Indah Perkasa Teddi Renyut sebagai tersangka.
Yesaya menjadi tersangka dalam kapasitasnya sebagai penerima suap. Ia dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat (2) jo Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sedangkan Teddi ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai pihak pemberi suap. Ia dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Uang yang diterima Yesaya dari Teddi sebesar SGD 100 ribu yang terdiri dari enam lembar pecahan SGD 10 ribu dan 40 lembar pecahan SGD 1.000.Uang itu diserahkan melalui dua tahap.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus (Deputi V) Kementerian Pembangunan
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding