KPK Periksa Emilia Contessa di Kasus Alkes

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota DPD RI Emilia Contessa dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan, Selasa (18/10).
Dalam daftar pemeriksaan yang dirilis penyidik KPK, penyanyi senior itu akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Emilia sudah tiba di KPK sekitar pukul 10.15 WIB. Kepada wartawan, ibunda penyanyi Denada Tambunan itu mengaku takut dengan panggilan penyidik KPK.
"Saya cukup kaget sekali dengan pemeriksaan ini dan saya takut juga. Saya rasa wajar yah siapa sih yang enggak takut saat dipanggil KPK," katanya di depan gedung KPK.
Emilia mengaku bersedia datang karena kewajibannya sebagai warga negara yang baik untuk dimintai keterangan oleh penegak hukum. Meski demikian, perempuan bertubuh tambun itu menyakini pemeriksaannya sebagai saksi tidak ada kaitan dengan pekerjaannya sebagai senator.
"Ini adalah masalah pribadi. Saya juga belum tahu pertanyaannya ke arah mana, aya hanya wajib hadir karena saya akan dimintai keterangan," tutur Emilia.
Perempuan asal Banyuwangi itu juga mengaku tidak mengenal Siti Fadilah. Emilia juga tidak pernah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan saat di bawah kepemimpinan Siti.
"Saya juga tidak pernah punya project, rekan bisnis juga bukan karena saya enggak pernah berbisnis. Saya seumur hidup cuma nyanyi dan kuliner," pungkasnya.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota DPD RI Emilia Contessa dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam kegiatan
- Driver Ojol Minta Bantuan Hari Raya, Modantara Berkomentar Begini
- Dirjen Bina Adwil Beri Pembekalan Retret Kepala Daerah di Magelang
- Komitmen untuk Lingkungan Keberlanjutan, Pertamina Meraih Penghargaan PROPER dari KLH
- Beragam Kelenturan Kebijakan Seleksi PPPK 2024, Honorer Jangan Lagi Dikorbankan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Presidium HIMPUNI 2025-2028: Kolaborasi Alumni PTN untuk Indonesia Emas 2045