KPK Periksa Nazaruddin Terkait Pencucian Uang PT Garuda
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin. Ia diperiksa dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang pembelian saham PT Garuda.
KPK telah menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka kasus itu. "MNZ (Nazaruddin) diperiksa sebagai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Selasa (22/10).
Nazaruddin telah tiba di KPK sekitar 08.30 WIB. Ia malah mengaku akan membeberkan perihal dugaan korupsi proyek Hambalang dan pengadaan kartu tanda pengenal elektronik (e-KTP). "Ini buat yang mengambil uang Hambalang, proyek e-KTP, biar dibuka semua," kata Nazaruddin.
Pengacara Nazaruddin, Elza Syarief membenarkan kliennya diperiksa dalam kasus dugaan TPPU pembelian saham PT Garuda. "Diperiksanya soal TPPU, soal saham Garuda," kata Elza.
Seperti diketahui, Nazaruddin diduga melakukan pencucian uang karena membeli saham PT Garuda Indonesia dengan menggunakan uang hasil tindak pidana korupsi terkait pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek Wisma Atlet SEA Games 2011. Nazaruddin sebelumnya didakwa menerima suap terkait pemenangan PT DGI berupa cek senilai Rp 4,6 miliar.
Indikasi tindak pidana pencucian uang oleh Nazaruddin ini terungkap dalam persidangan kasus dugaan suap wisma atlet. Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis saat bersaksi dalam persidangan Nazaruddin mengungkapkan kalau Permai Grup (perusahaan Nazaruddin) memborong saham PT Garuda Indonesia senilai total Rp 300,8 miliar pada 2010. Pembelian saham perdana PT Garuda Indonesia itu dilakukan oleh lima perusahaan yang merupakan anak perusahaan Permai Grup. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin. Ia diperiksa dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar
- Upaya RS Atma Jaya Lestarikan Budaya Jamu untuk Perkembangan Medis
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional, Begini Reaksi Yenny Wahid