KPK Periksa Petinggi Global Daya Manunggal

jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa petinggi PT Global Daya Manunggal, sebagai saksi dugaan korupsi pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mereka diperiksa untuk tersangka Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel, adik kandung mantan Menteri Pemuda Olahraga Andi Mallarangeng.
Ketiga saksi yang diperiksa adalah Komisaris PT GDM Herman Prananto, Direktur Utama PT GDM Nani Melilena Ruslie dan Manajer Keuangan PT GDM Lerman Simbolon.
“Para saksi dimintai keterangan untuk tersangka AZM,” kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andrianti, Selasa (5/1).
Pemeriksaan dilakukan untuk mengumpulkan bukti yang menjerat Choel. Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Senin (4/1), mengatakan penetapan tersangka itu merupakan pengembangan dari kasus yang sama.
“Pertengahan Desember jadi tersangka, maka penyidik fokus pada pengumpulan bukti-bukti,” ujar Priharsa.
Karenanya, kata dia, sejauh ini belum ada jadwal untuk memeriksa Choel. “Belum ada info dari penyidik soal jadwal pemeriksaan Choel,” katanya.
Choel diduga menyalahgunakan wewenang memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi terkait proyek P3SON di Hambalang.
Dia dijerat pasal 2 atau pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. Choel juga sudah dicegah bepergian ke luar negeri.
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa petinggi PT Global Daya Manunggal, sebagai saksi dugaan korupsi pembangunan Pusat Pendidikan
- KPK Periksa Anggota DPRD hingga Kepala Sekolah di Bengkulu
- Penahanan Hasto Bukti KPK Tak Pandang Bulu
- Pelita Air Bersinergi dengan BIH Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pariwisata Medis
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Buntut Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar, Sukatani Dapat Tawaran jadi Duta Polri
- Mediator dari DPC Peradi Jakbar Diharapkan Bisa Mendamaikan Perkara Perdata