KPK Peringatkan Anja Runtuwene untuk Kooperatif

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Wakil Direktur PT Adonara Propertindo Anja Runtuwene dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Senin (22/3).
Namun, Anja tidak dapat memenuhi panggilan dan mengirimkan surat kepada lembaga antikorupsi untuk penjadwalan ulang.
"Yang bersangkutan mengirimkan surat tertulis kepada Tim Penyidik KPK untuk diagendakan pemeriksaan ulang pada hari Selasa (23/03)," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (22/3).
Lebih lanjut Ali Fikri mengimbau agar Anja dapat kooperatif dan menghadiri pemeriksaan kasus ini.
KPK diketahui sedang mengusut dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Jakarta Timur dan telah menemukan bukti permulaan yang cukup.
Kasus itu terkait dengan program rumah DP Nol Rupiah di lingkungan Pemporv DKI Jakarta.
Hingga saat ini, lembaga yang dikepalai oleh Firli Bahuri itu belum memerinci kasus itu, termasuk nama tersangka.
"Pengumuman tersangka akan dilakukan saat penangkapan atau penahanan para tersangka telah dilakukan," kata Ali, Senin (8/3). (mcr9/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Wakil Direktur PT Adonara Propertindo Anja Runtuwene tidak memenuhi panggilan KPK terkait dugaan korupsi pengadaan tanah, Senin (22/3).
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Wasekjen Pasbata: Praperadilan Ditolak Bukti Tak Ada Politisasi di Kasus Hasto
- Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret, Kritik Efriza Menohok Banget
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi