KPK: Polisi Rekayasa Kasus
Minggu, 07 Oktober 2012 – 06:42 WIB

KPK: Polisi Rekayasa Kasus
Bambang menyebut aksi kriminalisasi terhadap Novel merupakan bagian dari teror-teror yang dialami para penyidik KPK selama ini. Upaya kriminalisasi mulai diketahui saat Kamis (4/10), Novel dikontak dua orang utusan Mabes Polri, yang meminta Novel bertemu Yazid Fanani, Korsespim Polri Yazid Fanani. Tujuannya adalah diminta mengonfirmasi terhadap sejumlah tudingan kriminalisasi dan teror yang dialamatkan kepada Novel. Ia juga ingin dimintai keterangan seputar peralihan statusnya menjadi pegawai tetap di KPK. Novel bersedia menemui asalkan mendapatkan izin dari pimpinan KPK.
Busyro Muqoddas, pimpinan KPK yang ada di kantor Kamis itu, tak memberi izin. Menurut Bambang, eskalasi tekanan terhadap penyidik-penyidik yang menangani kasus simulator memang makin meningkat. "Mereka sering diminta segera bertemu dengan Kapolri atau orang-orang yang ditunjuk Kapolri," katanya.
Teror yang ditujukan kepada Novel juga telah terjadi sebelumnya. Rumah Novel juga didatangi sejumlah polisi yang diduga dari detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror. "Di rumah Novel didatangi polisi diduga ari Densus, menanyakan rumah Novel. Ada yang menerobos masuk," kata Bambang.
KPK akan terus memberikan perlindungan hukum kepada Novel. Keamanan secara fisik juga akan diberikan. "Kami harus melindungi keluarga dan saudara Novel," kata Bambang. Selain Novel, teror juga kerap dialami oleh penyidik korupsi simulator Korlantas yang lain, yakni Yuri Siahaan.
Cerita tentang teror yang dialami Novel juga diceritakan kakaknya, Taufik Baswedan. "Ada yang memfoto-foto rumahnya. Teror-teror yang lain juga banyak," kata Taufik.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuding kepolisian telah merekayasa kasus untuk menjerat penyidik KPK Novel Baswedan. Wakil Ketua KPK
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional