KPK Proses Dugaan Korupsi Kouta Rokok Kena Cukai di Kepri
![KPK Proses Dugaan Korupsi Kouta Rokok Kena Cukai di Kepri](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/normal/2021/10/15/plt-juru-bicara-kpk-ali-fikri-menyampaikan-rilis-penetapan-d-kwlj.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyidikan baru terkait kasus dugaan rasuah pengaturan barang kena cukai di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan di Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.
"KPK sidik dugaan korupsi barang kena cukai di wilayah Tanjung Pinang, Provinsi Kepri," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/3).
Dalam tahap penyidikan ini, KPK sudah menetapkan sejumlah tersangka.
Namun, Ali merahasiakan identitas para tersangka berikut konstruksi lengkap perkara.
Pria berlatar belakang jaksa itu menyampaikan tim penyidik sedang mengumpulkan alat bukti.
Di antaranya melakukan pemanggilan berbagai pihak sebagai saksi dan penggeledahan di beberapa lokasi terkait.
"Dalam pengaturan barang kena cukai berupa kuota rokok diduga adanya penetapan dan perhitungan yang fiktif sehingga mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara dari sisi penerimaan cukai, pajak pertambahan nilai dan pajak daerah hingga mencapai ratusan miliar rupiah," kata Ali.
Ali menerangkan jika pengumpulan alat bukti sudah diaanggap mencukupi, maka KPK akan membuka identitas pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam tahap penyidikan ini, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) sudah menetapkan sejumlah tersangka.
- Hasto Kristiyanto Akan Penuhi Panggilan KPK jika Tak Ada Kepentingan Mendesak
- Peredaran Rokok Ilegal Makin Meningkat, Negara Boncos Hingga Rp 97,81 Triliun?
- KPK Pastikan Laporan Terkait Jampidsus Masih Diproses
- Begini Cara Bea Cukai Edukasi tentang Kepabeanan ke Anak-anak Usia Dini, Menyenangkan
- Bea Cukai Ajak Civitas Akademika dan Generasi Muda Memahami Hal Penting Ini
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral