KPK Selidiki Kelakuan Wawan di Sukamiskin
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami penyebab Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang menjadi narapidana kasus korupsi tak berada di Lapas Sukamiskin Bandung saat lembaga antirasuah itu melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat lalu (20/7). Kini, lembaga antirasuah itu menyegel sel di Sukamiskin yang dihuni Wawan.
"Makanya kami lagi selidiki lebih jauh. Ruang tahanannya kami segel ya," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung DPR, Jakarta, Senin (23/7).
Menurut Agus, selentingan tentang hal-hal miring di Lapas Sukamiskin sudah sering terdengar. Salah satunya soal napi korupsi yang bisa bebas keluar dari lapas.
Menurut Agus, OTT KPK di Sukamiskin yang menjaring kepala lapasnya, Wahid Husen dan narapidana suap Fahmi Darmawansyah menjadi bukti praktik miring itu sudah sering terjadi. "Kan kabarnya banyak ada yang di mana suka jalan-jalan," katanya.
Karena itu, KPK juga melontarkan wacana tentang pemindahan narapidana kasus korupsi ke Pulau Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Mahesa menilai usul itu sebagai hal positif. "Apa pun usulan itu bisa positif," kata Desmond di gedung DPR, Jakarta, Senin (23/7).
Namun, kata dia, tidak ada jaminan bahwa napi korupsi di Nusakambangan lantas tak leluasa. "Atau masih sama saja karena orang-orang penjaga lapasnya mentalnya sama?" ujar ketua DPP Partai Gerindra itu.(boy/jpnn)
Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan, selentingan tentang hal-hal miring di Lapas Sukamiskin sudah sering terdengar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut
- Komisi III DPR Pilih 5 Pimpinan KPK 2024-2029, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting