KPK Selidiki Ruang Banggar
Dijadikan Museum, Dewan Pengusul Renovasi Diperiksa
Kamis, 19 Januari 2012 – 06:56 WIB
"Kalau jika nanti ada penyimpangan dalam renpovasinya, kita akan jadikan museum demokrasi saja. Sebagai tanda bahwa DPR pernah membangun ruang Banggar dengan biaya Rp 20 miliar," tutur Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan.
Menurutnya, dengan dijadikan museum, maka semua anggota dewan bisa mawas diri dan tidak lagi berlebihan dalam keinginannya memiliki ruangan. "Ruangan ini sekaligus juga jadi peringatan. Apalagi nanti jika terbukti ada penyimpangan, maka nggak bakal ada yang berani dan mau memakai, jadi buat museum saja," tutur Sekjen PAN ini.
Menurut Taufik, anggaran pembangunan ruang banggar memang tak masuk di akalnya. Interiornya dia nilai terlalu mewah dan mahal. "Logika saja, masa perbaikan lampu Rp 200 juta? Beli kursi masak Rp 24 juta? Kita beri kesempatan BPKP dan BK bekerja," jelas Taufik.
Senada dengan Taufik, Ketua Banggar DPR Melchias Markus Mekeng meminta KPK membongkar pemain-pemain proyek ruang rapat Banggar Rp 20 miliar. Ia yakin sekali sang pemain ada di Kesekjenan DPR.
JAKARTA - Renovasi ruang badan anggaran (banggar) DPR yang menghabiskan dana fantastis mulai diselidiki KPK. Selain melakukan penelaahan harga barang
BERITA TERKAIT
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial
- Kasus Kematian Mahasiswi UPI, Ajeng Sempat Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya