KPK Sindir Keterlibatan Guru Besar di Kasus Korupsi

KPK Sindir Keterlibatan Guru Besar di Kasus Korupsi
KPK Sindir Keterlibatan Guru Besar di Kasus Korupsi

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak heran bila korupsi berkaitan dengan orang-orang pintar dan berpendidikan tinggi. Termasuk kasus dugaan suap sektor minyak dan gas yang melibatkan Kepala SKK Migas Prof Rudi Rubiandini yang juga Guru Besar ITB.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP bahkan menyebut kalau para koruptor tanah air memang pintar-pintar. "Kalau nggak pintar, ya nggak bisa korupsi," sindir Johan menanggapi soal keterlibatan Rudi dalam kasus dugaan penerimaan suap, Kamis (15/8).

Namun Johan menegaskan bahwa sebenarnya tindakan korupsi yang dilakukan orang-orang pintar menurutnya tidak ada kaitan dengan titel pendidikan seseorang, apakah itu profesor, doktor maupun yang lain. "Tapi kan tersangka korupsi kan ngga ada hubungannya sama gelar," tegasnya.

Sepanjang berdirinya KPK sebagai lembaga adhoc pemberantasan korupsi, tidak sedikit para koruptor yang dijerat sangkaan korupsi berasal dari orang dengan latar pendidikan yang tinggi, baik sarjana, paska sarjana, doktor bahkan profesor.

Beberapa contoh adalah perkara yang menyeret dua guru besar dari dua universitas terkenal pada 2013 ini. Mereka adalah tersangka korupsi UI Tafsir Nurchamid yang merupakan Guru Besar FISIP UI dan Rudi Rubiandini, Guru Besar FTTM ITB. Keduanya pun kini sudah menjadi tersangka di KPK.

Sederet nama lain yang berpendidikan amat tinggi baik doktor maupun profesor yang terlibat kasus korupsi di antaranya Andi Alifian Mallarangeng, Rokhmin Dahuri, Miranda Swaray Goeltom, hingga Nazaruddin Syamsuddin. "Di KPK memang sudah ada beberapa doktor yang jadi koruptor," pungkasnya.

Pernyataan serupa juga pernah dilontarkan Ketua DPR Marzuki Alie tahun 2012 lalu yang menyebut koruptor merupakan orang-orang pintar dan berasal dari berbagai latar belakang pendidikan.

"Koruptor adalah orang-orang pintar. Mereka juga bisa dari anggota ICMI, anggota HMI, lulusan UI, UGM, IPB, dan lainnya. Tidak ada orang bodoh," celoteh Marzuki. (fat/jpnn)

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak heran bila korupsi berkaitan dengan orang-orang pintar dan berpendidikan tinggi. Termasuk kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News