KPK Sinyalir BI dan OJK Menyunat Dana CSR untuk Kepentingan Pribadi
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mensinyalir Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menggunakan dana CSR tidak sesuai dengan angka yang dianggarkan.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan sebenarnya dana CSR bila digunakan sesuai dengan angka yang dianggarkan, tidak akan menjadi temuan kasus dugaan korupsi.
"Yang menjadi masalah adalah ketika dana CSR itu tidak digunakan sesuai dengan peruntukannya. Artinya ada beberapa misalkan CSR ada 100, yang digunakan hanya 50. Yang 50-nya tidak digunakan," kata Asep, Rabu (19/9).
Asep mengatakan yang lebih menjadi masalah lagi apabila penggunaan dana CSR itu diambil untuk kepentingan pribadi.
"Arahnya ke situlah," kata Asep.
Asep enggan menyebutkan korupsi dana CSR di BI dan OJK ini disunat untuk kepentingan siapa. Termasuk konstruksi perkara dari kasus dana CSR itu.
"KPK sedang mengusut perkara ini, baru sampai di situ jawabannya," tegas Asep. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
KPK mengatakan yang lebih menjadi masalah lagi apabila penggunaan dana CSR itu diambil untuk kepentingan pribadi.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Ketum Hikmahbudhi Sebut Kaesang Anak Muda yang Berani Memberikan Contoh
- Usut Kasus Korupsi Miliaran Rupiah, KPK Periksa Pejabat di Kementerian ESDM dan PT PGN
- Usut Korupsi PT Taspen, KPK Periksa eks Petinggi PT Insight Investments dan PT Sinarmas Sekuritas
- Kartu Keluarga Alasan KPK Membedakan Kasus Gratifikasi Rafael Alun dan Kaesang bin Jokowi
- KPK Dalami Andil Tan Paulin di Gratifikasi Metrik Ton Batu Bara dan Aliran Uang Rita Widyasari
- Berinisiatif Sambangi Markas KPK, Kaesang Pangarep Dinilai Tujukkan Keberanian