KPK Sita Rp 100 Miliar Terkait Korupsi di Bakamla

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang Rp 100 miliar, terkait kasus dugaan korupsi pembahasan dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) dalam APBN-P pada 2016, untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Uang itu disita dari PT Merial Esa, yang merupakan tersangka korporasi.
"Tim penyidik dalam proses penyidikan ini, telah menyita uang sekitar Rp 100 miliar yang berada di beberapa rekening bank yang diduga terkait dengan perkara," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (3/12).
Pria berlatar belakang jaksa ini menyatakan uang tersebut saat ini masih dalam tahap penyitaan.
KPK bakal menyerahkan uang itu ke kas negara setelah proses hukum selesai.
"Diharapkan uang yang disita tersebut bisa dijadikan sebagai bagian dari asset recovery dari tindak pidana dimaksud," ujar Fikri.
Seperti diketahui, PT Merial Esa segera menjalani sidang. KPK sudah merampungkan berkas perkara tersangka korporasi itu.
PT Merial Esa diduga secara bersama-sama atau memberikan serta menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara terkait proses pembahasan dan pengesahan anggaran dalam APBN-P tahun 2016 untuk Bakamla.
KPK terus menelusuri aliran suap kasus dugaan korupsi terkait pembahasan dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dalam APBN-P pada 2016 untuk Badan Keamanan Laut. Uang Rp 100 miliar telah disita.
- Penjelasan KPK soal Pemeriksaan Ahmad Ali di Kasus Pencucian Uang Rita Widyasari
- KPK Sebut Ahmad Ali Datangi Pemeriksaan Penyidik Kasus Rita Widyasari di Banyumas
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Retret Kepala Daerah Dilaporkan ke KPK, Mendagri Berikan Penjelasan, Silakan Disimak
- Siap Backup PPATK Telusuri Aliran Dana Korupsi Minyak, Sahroni: Ngeri-Ngeri Sedap
- Kejari Muba Tetapkan H Alim dan Amin Mansyur Tersangka Kasus Mafia Tanah