KPK Tak Butuh Pengakuan Sanusi
jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka pencucian uang, kemarin (14/7).
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, dalam pemeriksaan perdana biasanya penyidik memberikan penjelasan alasan penetapan tersangka. "Dalam hal ini soal TPPU, perbuatan apa, kemudian pasal pasal yang disangkakan (kepada Sanusi)," kata Priharsa, Jumat (15/7).
Karenanya, kata Priharsa, pemeriksaan belum menyentuh kepada aset-aset yang dimiliki Sanusi dan tengah ditelusuri penyidik. Yang pasti, Priharsa menegaskan, dalam menelusuri aset-aset, KPK tidak mengejar pengakuan Sanusi.
Ia menjelaskan, penyidik hanya memberikan pertanyaan kemudian mencatat jawaban dari tersangka. "Bukti-bukti bisa didapatkan dari kesaksian maupun lainnya," kata dia.
Dia menegaskan, sejauh ini memang sudah ada aset Sanusi yang diduga berkaitan dengan TPPU yang dibidik KPK. "Tapi, belum disita," tegasnya.
Sanusi dijadikan tersangka TPPU berdasarkan pengembangan penyidikan suap raperda reklamasi Teluk Jakarta. Dalam kasus suap, Sanusi dijadikan tersangka bersama Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan anak buahnya, Trinanda Prihantoro. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka pencucian uang, kemarin (14/7). Kepala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peradi Jakbar Berharap Kasus Penembakan Advokat Rudi S Gani Segera Tuntas
- Lapas Pematang Siantar Resmikan Green House Demi Program Ketahanan Pangan
- Soal Kasus Korupsi Timah, Guru Besar IPB Bakal Dilaporkan ke Polda Babel
- Lonjakan Penggunaan Terapi Infus di Bali Capai 45 Persen, 2.700 Pasien Terlayani dalam Dua Bulan
- Sukses Jalani Program Diet Khusus, 60 Polisi Trenggalek Diganjar Penghargaan
- MK Resmi Wajibkan Pendidikan Agama di Sekolah, Mendikdasmen Semringah