KPK Temukan Berbagai Bukti Penting Setelah Geledah Sejumlah Ruangan Fraksi yang Terhormat

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan berbagai dokumen dari sejumlah ruangan Fraksi di DPRD Jawa Timur (Jatim).
KPK meyakini berbagai dokumen itu bisa menjadi alat bukti kasus dugaan rasuah dana hibah di Pemprov Jatim.
"Ditemukan dan diamankan berbagai dokumen yang diduga dapat membuat terang perkara ini," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (21/12).
Dia menerangkan KPK terus mengumpulkan alat bukti terkait kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah yang menjerat Wakil Ketua DPRD Jaw Timur Sahat Tua P. Simanjuntak.
KPK menggeledah ruang kerja sejumlah anggota dewan dan kantor fraksi partai politik di di Gedung DPRD Jatim, Selasa (20/12).
"Tim penyidik KPK telah selesai melaksanakan penggeledahan di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur. Untuk lokasinya, masih berada di gedung DPRD Jawa Timur dan difokuskan pada beberapa ruang kerja fraksi," kata Fikri.
Fikri merahasiakan barang bukti yang berhasil diamankan penyidik. Namun, barang bukti yang diamankan akan disita untuk dijadikan alat bukti dalam pengusutan kasus ini.
"Analisis dan penyitaan segera dilakukan untuk nantinya dikonfirmasi kepada para pihak yang segera dipanggil sebagai saksi," tegas Fikri.
KPK meyakini berbagai dokumen itu bisa menjadi alat bukti kasus dugaan rasuah dana hibah di Pemprov Jatim.
- Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo Bukti Narasi Menjadi Nyata
- KPK Didesak Usut Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan DPD dan Periksa 95 Senator
- Retret Kepala Daerah Dilaporkan ke KPK, Soroti Dugaan Konflik Kepentingan PT Lembah Tidar
- Usut Kasus Gratifikasi, KPK Periksa Pemeriksa Pajak di Kemenkeu
- Usut Korupsi Dana Operasional Pemprov Papua, KPK Periksa Pramugari
- Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Diduga Terima Aliran Dana Terkait Kasus Rita Widyasari