KPK Tetapkan 3 Tersangka, Aktivitas di IPDN Tetap Normal

jpnn.com, JAKARTA - Aktivitas di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sulawesi Selatan tidak terganggu dengan penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada tiga orang.
KPK sendiri sudah menetapkan tiga tersangka terkait suap proyek pembangunan gedung IPDN di Sulsel dan Sulawesi Utara. Ketiganya adalah AW, DP, dan DJ.
"Tidak berpengaruh dengan status itu. Sebab, kami juga tidak ikut serta dalam masalah-masalah itu. Yang paling penting kami jaga kenyamanan, keamanan, dan proses belajar dari praja itu sendiri," kata Direktur Kampus IPDN Sulsel Djouhari Kansil, Rabu (12/12).
Sejauh ini pihaknya sama sekali belum berkoordinasi dan mendapatkan informasi lanjutan dari penyidik KPK.
“Termasuk dari Kemendagri, belum dapat informasinya juga. Sama sekali belum ada pemberitahuan tentang masalah (korupsi) yang itu," tambah Djouhari.
Sejak diresmikan pada 2013 lalu, bangunan IPDN Gowa sama sekali mengalami kecacatan atau kerusakan.
Pada tahun ini, IPDN Gowa menampung 202 praja dari berbagai daerah di Indonesia.
"Aktivitas kami berjalan seperti biasa. Intinya harapan kami tentunya adalah proses belajar ini akan terus berjalan," tambah Djouhari.
Aktivitas di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sulawesi Selatan tidak terganggu dengan penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi
- Seusai Mengakhiri Jabatan Wali Kota Semarang, Mbak Ita dan Suami Langsung Ditahan KPK