KPPU Telusuri Kecurangan Distribusi Beras

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) terus mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempelajari adanya kemungkinan kecurangan distribusi beras.
Namun, hingga kini, belum ada kesimpulan terkait dengan adanya praktik monopoli maupun kartel.
”Pengawasan terus kami lakukan. Kalau ada pelanggaran akan ditindaklanjuti,” kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf kepada Jawa Pos, Minggu (14/1).
Syarkawi juga menyebut buruknya sistem distribusi beras.
”Terlalu panjang sehingga rawan aksi spekulasi,” ujar Syarkawi.
Dia menilai hal tersebut semakin diperburuk dengan rendahnya kredibilitas data produksi beras yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian.
Dia menambahkan, solusi jangka pendek yang harus diambil, antara lain, mengaudit data produksi di BPS dan Kementan bersama perguruan tinggi.
Selain itu juga optimalisasi peran Bulog dalam operasi pasar melalui peningkatan penyerapan beras petani.
KPPU terus mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempelajari adanya kemungkinan kecurangan distribusi beras.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Harga Pangan Hari Ini, Ada Apa dengan Cabai Rawit Merah
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi dalam Swasembada Pangan