KPR Diproyeksi Meningkat, Bank Indonesia Beberkan Indikator
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia memproyeksi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun ini meningkat. Hal itu mendorong bank sentral meluncurkan relaksasi uang muka KPR.
“Kami melihat prospek KPR semakin meningkat sehingga BI memandang perlu melakukan dorongan untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Grup Kebijakan dan Koordinasi Makroprudensial BI Yanti Setiawan dalam webinar Infobank terkait properti di Jakarta, Jumat (19/2).
Menurut dia, beberapa indikator yang menunjukkan prospek KPR meningkat di antaranya preferensi untuk investasi sektor properti meningkat.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR), kata Yanti, pertumbuhan penjualan rumah tapak terutama pada rumah tipe menengah mencapai 16,44 persen pada triwulan III-2020.
Kisaran harga yang diminati berdasarkan survei Rumah.com pada 2020, lanjut dia, berada pada rentang Rp300juta-Rp750 juta.
“Tujuan pembelian rumah ada sebagian itu digunakan untuk investasi untuk yang bukan rumah pertama,” ujar Yanti.
Dalam paparannya, dia menyebutkan potensi sektor perumahan dan untuk industri diperkirakan masih terus berlanjut pada 2021.
Kinerja sektor industri merupakan hal yang penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan efek berlipat terhadap sektor properti.
Bank Indonesia membeberkan beberapa indikator KPR bakal meningkat tahun ini. Bank Indonesia pun memberikan relaksasi pada DP atau uang muka KPR.
- Kelompok Penerbang Roket Kembali Melaju Lewat Album Koma
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global