KPU Bantah Kunjungan ke 10 Negara Pemborosan

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik, menolak mengomentari pandangan sebagian kalangan yang menyebut KPU melakukan pemborosan lantaran para komisionernya berencana melakukan kunjungan ke sepuluh negara dalam waktu dekat.
Husni menolak berkomentar, karena kunjungan tersebut menurutnya murni dalam rangka meningkatkan konsolidasi seluruh panitia pemilihan luar negeri (PPLN) di 130 kota di dunia, yang akan dikumpulkan di sepuluh tempat pertemuan.
"Itu kan pendapat yang tidak usah dikomentari. Penjelasan kami, dari sekian alternatif yang pernah dibahas, paling pas pertemuan dilakukan di 10 titik itu," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/11).
Menurut Husni, KPU menetapkan pertemuan di 10 sepuluh kota berbeda, karena daerah-daerah tersebut dinilai sebagai negara yang paling mudah diakses oleh PPLN maupun komisioner KPU. Selain itu, untuk mengurus visa kunjungan ke 10 negara tersebut juga dinilai jauh lebih mudah dibanding negara lain.
"Kalau kita undang ke dalam negeri, biayanya malah lebih mahal. Kita hitung ini langkah lebih efisien. Misalnya untuk PPLN di wilayah pasifik, mereka akan kumpul di Sydney (Australia)," katanya.
Sebelumnya, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampow, menilai rencana para komisioner ke luar negeri, kurang tepat. Karena kalau hanya untuk konsolidasi dengan PPLN demi meningkatkan kualitas pemilu 2014, dapat ditempuh dengan cara lain. Seperti lewat email atau teknologi lain.
Selain itu, sebagian dari komisioner KPU saat ini, menurut Jeirry, pada pemilu 2009 lalu juga pernah melontarkan kritikan, ketika komisioner yang ada melakukan kunjungan ke luar negeri. (gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik, menolak mengomentari pandangan sebagian kalangan yang menyebut KPU melakukan pemborosan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemda Ogah Usulkan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, BKN Pastikan NIP Tidak Diterbitkan
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!
- Mantan Penyidik KPK yang Dijuluki Raja OTT Dilantik Jadi Deputi di BPH
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong
- Bukan Hasto, Ini Nama yang Disebut Sebagai Pemberi Suap PAW Harun Masiku