KPU Buka Kembali Pendaftaran Balon Kada

jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum siap membuka lagi pendaftaran bakal calon kepala daerah. Hal itu dianggap sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Namun, hal itu akan dilakukan dengan syarat. Yakni, jika hanya masih ada daerah dengan satu pasangan setelah calon kepala daerah ditetapkan. Nantinya, KPU akan membuka pendaftaran maksimal sepuluh hari setelah penetapan calon.
“Penetapan pasangan calon 24 Agustus. Apabila ada daerah yang jumlah pasangan terdaftarnya memenuhi syarat kurang dari dua, artinya bisa tidak ada sama sekali atau hanya ada satu, maka akan diperpanjang masa pendaftarannya,” ujar Ketua KPU Husni Kamil Malik, Jumat (21/8).
Hingga kini, dari 265 daerah yang akan menggelar Pilkada serentak 9 Desember mendatang, ada 86 wilayah yang hanya memiliki dua pasangan. Hal tersebut menimbulkan potensi penundaan.
“Saya perlu sampaikan bahwa sumber potensi ketidaklulusan (pasangan bakal calon) bisa saja yang terdaftar 9 pasangan bakal calon, saat diperiksa kelengkapannya kesembilannya bisa tidak lolos. Tapi walaupun dia terdaftar hanya 2, dua ini bisa saja lolos. Jadi bukan hanya terdaftar dua pasangan bakal calon di 86 daerah yang berpotensi,” ujar Husni. (gir/jpnn)
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum siap membuka lagi pendaftaran bakal calon kepala daerah. Hal itu dianggap sudah sesuai dengan Undang-Undang
- Presiden Prabowo Bakal Lantik 961 Kepala Daerah Hari Ini
- Panja Pengawasan Barang Impor Dibentuk, Legislator NasDem: Wujud Kerja DPR
- Senator Yakin Danantara Bisa Naikkan Perekomian Indonesia Hingga 8 Persen
- Dewi Coryati Sebut Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Alarm, Akses Beasiswa Harus Dijamin
- Ramai #KaburAjaDulu, Furtasan Pastikan Beasiswa dan Anggaran Pendidikan Aman
- Geger! APTISI Ungkap Mafia KIP oleh Oknum DPR di Rapat Komisi X, Sudah Lapor Prabowo