KPU Buka Peluang Gunakan E-Rekap di Pilkada Serentak 2020
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka kemungkinan untuk memakai sistem rekapitulasi suara elektronik atau biasa disebut e-rekap di Pilkada serentak pada 2020 nanti. Saat ini KPU dalam proses mengkaji kemungkinan penggunaan sistem e-rekap.
"KPU sedang menimbang untuk menerapkan rekap elektronik pada Pilkada serentak 2020," ucap Komisioner KPU Viryan Aziz ditemui awak media di Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
Viryan mengatakan, secara umum sistem e-rekap mirip dengan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Hasil penghitungan yang tertuang di formulir C1 berhologram akan dituangkan ke dalam sistem yang dibuat KPU.
"Jadi, nanti gambaran kegiatan rekapitulasi dari TPS, nanti formulir C1 hologram, itu yang akan langsung dibawa, lalu dipindai serta entri. Hasil dari pemindaian dan entri itu, apabila sudah 100 persen, itu yang ditetapkan sebagai hasil resmi Pilkada di sebuah daerah," ucap Viryan.
Lebih lanjut, kata dia, sistem rekapitulasi elektronik ini telah diatur dalam undang-undang. Hal ini terdapat dalam UU 1 tahun 2015 pasal 111 tentang pilkada.
BACA JUGA: Nasdem: Apakah Prabowo Mau Mencabut Pernyataannya?
"Di Undang-Undang tentang Pilkada itu sudah ada, undang-undang 1 tahun 2015 Pasal 111 itu sudah menyebutkan soal rekapitulasi elektronik," kata Viryan. (mg10/jpnn)
KPU dalam proses mengkaji kemungkinan penggunaan sistem e-rekap ( rekapitulasi suara elektronik ) pada Pilkada serentak 2020.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- KPU Dapat Sanksi Peringatan Keras, MK Diminta Pertimbangkan Putusan DKPP Pilkada Madina
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan
- KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilgub Gorontalo Capai 79 Persen
- Saat Hakim MK Cecar KPU-Bawaslu terkait Tuduhan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- Tutup Mata atas Aduan Ribka Tjiptaning, Sejumlah Komisioner KPU Jabar Diperingatkan DKPP
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih