KPU Dairi Dituding Abaikan Masalah Ijazah Jhonny Sitohang

jpnn.com - JAKARTA - KPU Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dituding sengaja mengabaikan ijazah bermasalah milik Calon Bupati KRA Johnny Sitohang. Hal ini disampaikan oleh saksi pihak pengadu Hulman Sinaga dalam sidang ketiga dugaan pelanggaran kode etik KPU Dairi yang digelar di Ruang Sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (25/9).

Hulman yang merupakan aktivis pendidikan dari LBH Sekolah itu mengatakan, masalah ijazah pengganti milik Johnny Sitohang  telah dia sampaikan kepada KPU Dairi namun tidak ditanggapi.

“Jika Ijazah/STTB hilang itu harus digantikan dengan SKPI, dan surat keterangan Johnny itu tidak sah, kami telah menyurati KPU sebagai masukan untuk dipertimbangkan namun tidak direspon hingga saat ini,” terang Hulman.

Menanggapi kesaksian Hulman, KPU Dairi mengaku telah dua kali mengirimkan surat balasan atas laporan tersebut. Isi dari surat itu menjelaskan tentang proses verifikasi yang sedang berlangsung serta bukti bahwa Johnny Sitohang pernah bersekolah di SMP Parulian Medan.

Dalam persidangan ini, pihak KPU Dairi juga menghadirkan sejumlah saksi. Di antaranya, Steven Rumangkang, Sekjen Partai Barisan Nasional, Leni Siahaan Kepala SD Parulian Medan dan Toni Aritonang Kepala SMP Parulian Medan.

Dalam kesaksiannya, Leni Siahaan dan Toni Aritonan menunjukkan buku induk sekolah sebagai bukti Johnny Sitohang pernah bersekolah di SD dan SMP Parulian Medan. Namun mereka mengaku tidak tahu menahu tentang daftar keterangan lulus dan keterangan nilai milik Johnny.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelima komisioner KPU Dairi dituding melakukan pelanggaran kode etik oleh dua pihak pengadu. Dua pengadu itu adalah Ilham Prasetya Gultom sebagai kuasa dari Luhut Matondang dan Refly Harun kuasa Pasangan Parlemen Sinaga dan Reinfil Capah. (dil/jpnn)