KPU Dicap Berat Sebelah, Berpihak ke Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA - Akademisi dari Universitas Indonesia, Taufik Bahauddin meragukan independensi Komisi Pemilihan Umum RI. Lembaga yang menyelenggarakan pemilu itu dianggap terlalu berat sebelah.
Menurutnya, indikasi keberpihakan KPU RI terhadap calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sudah terlihat sejak debat capres.
Hal itu dikatakan Taufik merujuk ke indikasi adanya bocoran pertanyaan materi debat pada debat pertama ke kubu Jokowi-JK. Selain itu moderator debat juga dianggap berpihak kepada pasangan presiden terpilih itu.
"Indikasi KPU berpihak terlihat paling tidak dari dua moderator. Terutama moderator pertama yang ternyata orang dekat JK dan hadir saat Megawati menyampaikan pernyataan kemenangan quick count," kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/7).
Ia juga menilai isu yang menyebut KPU akan 'bermain' merupakan bagian strategi dari pasangan Jokowi-JK. Ia menuturkan, kesan tersebut cukup kuat untuk menjawab kenapa Megawati dan capres yang diusungnya begitu yakin menang.
"Sementara saya menduga, pasangan nomor urut 1 jadi dibuat naif. Perlu fakta lagi untuk memperkuat analisis saya," ujar Taufik.
Lebih lanjut, Taufik menuturkan bahwa indikasi keberpihakan KPU terlihat dari keengganan merespon dugaan kecurangan penggelembungan suara yang masif dan sistemik seperti diadukan pasangan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Padahal, Bawaslu telah mengeluarkan rekomendasi mengenai adanya temuan kecurangan yang terjadi di banyak TPS.
JAKARTA - Akademisi dari Universitas Indonesia, Taufik Bahauddin meragukan independensi Komisi Pemilihan Umum RI. Lembaga yang menyelenggarakan pemilu
- Pilkada Berjalan Lancar, Polisi di Pelalawan Berbagi dengan Warga di Masjid
- Ratusan Rumah di Karawang Terendam Banjir Rob
- Perkumpulan Penulis Indonesia ALINEA Menggaungkan Isu Lingkungan dengan Wahana Kreatif
- Dua Pelaku Pembobolan Toko Sembako di Serang Ditangkap, Kedua Kakinya Dilumpuhkan
- 5 Pesakitan Bali Nine Akhirnya Dipulangkan ke Australia
- Talent Hub 2024, Wadah Regenerasi Talenta Seni Budaya