KPU Diminta Tinjau Kembali Kesepakatan Lemsaneg
Minggu, 06 Oktober 2013 – 13:16 WIB
JAKARTA - Sejumlah kalangan mempertanyakan kesepakatan Lembaga Sandi Negara dan Komisi Pemilihan Umum terkait hasil data pemilu. Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dengan kesepakatan itu KPU seperti menjual nyawa demokrasi pada pihak militer. Ini, kata dia, justru berbahaya untuk Pemilu.
"KPU mempertaruhkan Pemilu jika mereka menyerahkan hal yang penting ini pada Lemsaneg. Apalagi, Lemsaneg ini sangat sulit dikontrol, termasuk oleh DPR RI," ujar Ray dalam diskusi 'Masyarakat Sipil Menolak Militer dalam Pemilu' di Jakarta, Minggu, (6/10).
Ia mempertanyakan siapa yang akan mengawasi Lemsaneg dalam pengurusan data Pemilu. Menurut Ray, KPU justru membawa diri pada bahaya, tanpa memikirkan demokrasi masyarakat.
Sementara itu, pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyebut aksi kerjasama ini justru menodai militer. Lemsaneg, kata dia, termasuk lembaga militer yang harusnya bersifat netral. Bukan mengurusi masalah politik dan Pemilu.
JAKARTA - Sejumlah kalangan mempertanyakan kesepakatan Lembaga Sandi Negara dan Komisi Pemilihan Umum terkait hasil data pemilu. Menurut Direktur
BERITA TERKAIT
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru
- Honorer Peserta Seleksi PPPK 2024 Sudah Mendapat Pembekalan Kepegawaian, Keren nih
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini