KPU Disarankan Gandeng Hacker Kaliber Dunia
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) disarankan membatalkan kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan menggandeng lembaga lain yang benar-benar memiliki kemampuan memberikan solusi teknologi terkait pengamanan data hasil pemilu. Misalnya dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Dibandingkan dengan Lemsaneg yang bercitra militer dan lazimnya menganut sistem komando dari SBY sebagai Presiden, sekaligus ketua umum parpol peserta pemilu, BPPT ini lebih sipil dan masih bisa diharapkan independensinya. Jadi lebih cocok mengurus IT dalam proses politik masyarakat sipil," ujar Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin di Jakarta, Minggu (29/9).
Menurut Said, peningkatan kerjasama KPU-BPPT juga sangat memungkinkan, mengingat sebelumnya antarkedua lembaga jug sudah punya nota kesepahaman terkait pengembangan sistem teknologi pemilu yang ditandatangani Januari 2013 lalu.
Selain dengan BPPT, KPU menurut Said, juga bisa merekrut para ahli IT perorangan.
"Kita ini punya banyak tenaga ahli IT yang bisa direkrut untuk mendesain program proteksi data hasil Pemilu. Ketersediaan tenaga ahli kita berlimpah. Kita punya Jim Geovedi, misalnya, seorang hacker Indonesia yang memunyai reputasi dunia," kata Said.
Said meyakini kemampuan Jim tidak sekadar mendesain program proteksi data. Jim dan kawan-kawan bahkan disebut-sebut mampu menggeser posisi satelit.
"Luar biasa itu. Para hacker lain yang kita miliki juga seringkali membuat geger dunia. Sebagai contoh, pada Juli 2013 lalu hacker Indonesia dikabarkan berhasil melumpuhkan situs Kepresidenan Bangladesh," katanya.
Situs pemerintahan negara itu dikabarkan sempat tidak bisa diakses karena dikuasai oleh peretas dari Indonesia.
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) disarankan membatalkan kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan menggandeng lembaga lain yang benar-benar
- Pemberantasan Korupsi 2025, Sahroni: Fokus di Pengembalian Kerugian Negara
- Malam Tahun Baru, Mardiono Kumpul Bersama Anak Yatim Piatu di Tangerang
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
- Haidar Alwi Kritik Riset OCCRP yang Jadikan Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup 2024
- Musda Golkar Jatim 2025 jadi Momentum Anak Muda Memimpin
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah Bukti Prabowo Melindungi Kepentingan Rakyat Kecil