KPU Dituding Abaikan Akurasi Rekapitulasi
Senin, 04 Mei 2009 – 10:14 WIB
"Ini terjadi di banyak daerah. Namun, tidak selesai sehingga tetap bermasalah saat dibawa ke pusat," terangnya.
Sebagai contoh, rekap di Kabupaten Kaur, Bengkulu, bahwa terjadi dugaan penggelembungan suara untuk sejumlah partai. Demikian halnya dengan masalah formulir yang tidak memuat nomor urut sesuai calon DPD di Provinsi Banten.
Tidak cukup di situ. Masalah lain terjadi saat salinan berita acara yang dimiliki saksi ternyata berbeda dengan yang dimiliki KPU. Perbedaan itu dapat mengindikasikan adanya manipulasi suara. "Ini yang mengaburkan siapa yang sah. Saat itu digugat di MK, itu akan membingungkan siapa derajat keabsahannya paling akurat," terangnya.
Berdasarkan sejumlah masalah tersebut, legitimasi proses pemilu bisa jadi dipertanyakan. Bambang memperkirakan, dengan sikap KPU itu, akan terjadi lonjakan gugatan di MK. "KPU harus meminta KPU provinsi yang tersisa untuk mempersiapkan data yang benar-benar akurat. Itu demi meminimalisasi gugatan dari saksi," saran dia. (bay)
JAKARTA- Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) tak henti mengkritisi kerja KPU (Komisi Pemilihan Umum). Kali ini yang dikritik habis-habisan adalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret