KPU DKI Akui Kesulitan Mendata Pemilih yang Digusur Ahok
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta kesulitan mendata pemilih di sejumlah daerah yang sebelumnya terkena program relokasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Seperti di Kampung Akuarium dan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Pasalnya, ketika verifikasi faktual dilakukan, sejumlah warga tidak lagi mendiami daerah tersebut.
"Kami ingin seluruh rakyat difasilitasi. Tapi kami akui, pendataan pemilih pada daerah gusuran, cukup menyulitkan. Misalnya, kami sudah punya data pemilih di Rawajati, tapi begitu dilihat tak ada lagi. Sementara kami tak punya otoritas memantau ke mana masyarakat pindah," ujar Sumarno, saat menerima perwakilan massa dari Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (AGSJ) yang menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (21/9).
Meski begitu KPU DKI kata Sumarno akan bekerja semaksimal mungkin. Sehingga tidak ada warga Jakarta yang kehilangan hak pilih.
Antara lain, dengan mendirikan tempat pemungutan suara (TPS) di bekas lokasi penggusuran.
"Dalam dikusi, kami akan dirikan TPS dengan harapan ketentuan yang bersangkutan dapat menunjukkan KTP. Jadi kami akan sosialisasikan, bisa kembali ke lokasi untuk menggunakan hak pilih," ujar Sumarno.
Selain itu, warga yang memiliki KTP Jakarta kata Sumarno, tetap akan diperkenankan memilih di sejumlah TPS-TPS yang ada.
Dengan demikian nantinya tak ada warga yang kehilangan haknya menyalurkan pilihan terhadap pasangan calon Gubernur DKI yang ada. (gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta kesulitan mendata pemilih di sejumlah daerah yang sebelumnya terkena program relokasi Pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta