KPU DKI Emoh Disalahkan Tingginya Golput
Minggu, 22 Juli 2012 – 22:21 WIB

KPU DKI Emoh Disalahkan Tingginya Golput
JAKARTA - Jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya atau yang dikenal golongan putih (Golput) selalu menjadi fenomena dalam pemilihan umum di Indonesia. Pasalnya, jumlah golput sering kali cukup signifikan bahkan terkadang jumlahnya melebihi perolehan suara peraih suara terbanyak.
Fenomena kemenangan golput juga terjadi pada pilkada DKI Jakarta 2012. Jumlah golput dalam pemungutan suara 11 Juli 2012 lalu sebanyak 2,5 juta orang atau 36,7 persen dari jumlah pemilih terdaftar. Sedangkan peraih suara terbanyak pasangan Joko Widodo-Basuki T Purnama dipilih oleh 1.847.157 orang atau sekitar 26,5 persen dari total jumlah pemilih terdaftar.
Baca Juga:
Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU DKI Jakarta, Sumarno mengatakan bahwa tingginya angka golput merupakan bentuk ketidakpercayaan masyarakat pada sistem yang ada. Menurut Sumarno, kebanyakan pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya melakukan itu dengan sengaja.
"Golput itu kan fenomena biasa masyarakat perkotaan yang memang cukup kritis menilai sesuatu, bukan karena mereka tidak tahu kapan pelaksanaan pilgub," ujar Sumarno saat ditemui dikantornya, Minggu, (22/7).
JAKARTA - Jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya atau yang dikenal golongan putih (Golput) selalu menjadi fenomena dalam pemilihan
BERITA TERKAIT
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- GPA Apresiasi Penyelenggaraan Retret Kepala Daerah yang Digelar Presiden dan Mendagri
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Slamet Ariyadi DPR: BPI Danantara Mendorong Peningkatan Perekonomian Nasional Berkelanjutan
- APTISI Siap Laporkan Oknum DPR yang Diduga Mainkan Anggaran KIP Kuliah ke MKD