KPU DKI Emoh Disalahkan Tingginya Golput

KPU DKI Emoh Disalahkan Tingginya Golput
KPU DKI Emoh Disalahkan Tingginya Golput
Sikap kritis yang dimaksud Sumarno terkait penilaian terhadap pasangan calon ataupun partai politik yang mengusung. Selain itu warga juga mengkritisi penyelenggaraan pemerintah secara luas yang tidak mampu membuat perubahan. "Atau mereka menganggap penyelenggara pemerintah tidak kredibel, korup atau tidak percaya pada pemerintah," paparnya.

 

Sumarno pun menolak jika pihaknya selaku penyelenggara dianggap bertanggungjawab atas tingginya angka golput. Menurutnya, KPU DKI sudah melakukan sosialisasi mengenai tahapan penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta dengan maksimal.

 

Masih menurut Sumarno, mayoritas pemilih golput adalah masyarakat kelas menengah atas yang tingkat pendidikannya tinggi dan memiliki akses terhadap informasi. Ia menilai, pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya karena tidak tahu atau kurang sosialisasi jumlahnya sangat kecil. "Kalau pun ada yang golput karena tidak tahu, itu sangat kecil angkanya," imbuhnya. (dil/jpnn)

JAKARTA - Jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya atau yang dikenal golongan putih (Golput) selalu menjadi fenomena dalam pemilihan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News