KPU Garut Tanggapi Isu Perjokian Coklit Data Pemilih Pemilu 2024

jpnn.com, GARUT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat memastikan tidak ada perjokian petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data calon pemilih Pemilu 2024.
"Terkait pelaksanaan pantarlih untuk pencoklitan ini saya pastikan tidak ada (joki). Kalau ada akan dicoklit ulang," kata Ketua KPU Kabupaten Garut Junaidin Basri di Garut, Senin (6/3).
KPU Garut menerjunkan 7.627 petugas pantarlih untuk coklit data calon pemilih dengan mendatangi langsung masyarakat sebelum nanti ditetapkan menjadi data pemilih sementara pada Pemilu 2024, sejak Minggu (12/2).
Junaidin menyebut sejauh ini tidak ada laporan maupun temuan pelaksanaan pantarlih untuk coklit pemilu dilakukan bukan oleh petugasnya langsung atau joki.
Dia berani memastikan semua coklit dilakukan langsung oleh petugas pantarlih. "Sejauh ini belum ada tentang perjokian," ucap Junaidin.
Selain itu, seluruh petugas pantarlih yang tersebar di setiap desa sudah diberikan arahan dan instruksi langsung untuk melaksanakan sendiri pendataan calon pemilih di daerah masing-masing.
Namun, Junaidin tidak menyangkal potensi perjokian bisa saja terjadi di lapangan dengan berbagai alasan, misalnya, petugas pantarlihnya sakit yang tidak memungkinkan untuk mendatangi masing-masing rumah warga.
"Potensi bisa saja terjadi, misalkan pada saat pencoklitan petugasnya sakit, lalu bisa menyuruh pasangannya, atau siapa, kemungkinan bisa terjadi," ujar dia.
KPU Garut merespons isu perjokian Coklit data pemilih Pemilu 2024 oleh oknum Pantarlih saat melakukan pencocokan dan penelitian data calon pemilih.
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Bupati Tasikmalaya Terpilih Ade Didiskualifikasi MK, KPU Jabar Beralasan Begini
- Putusan MK Perintahkan PSU di Boven Digoel, KPU Merasa Sudah Sesuai Aturan
- MK Perintahkan 24 Daerah Gelar PSU, Gus Khozin Sentil KPU: Tak Profesional!