KPU Harus Antisipasi Pembajakan Dokumen Sipol

KPU Harus Antisipasi Pembajakan Dokumen Sipol
KPU Harus Antisipasi Pembajakan Dokumen Sipol
JAKARTA-Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Girindra Sandino, mengaku sempat 'kecolongan' terkait polemik Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Akibat pemberitaan yang kurang jelas, ia sampai mengeluarkan pernyataan sikap, menyambut baik langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memutus kerjasama dengan International Foundation for Electoral Systems (IFES) dan tidak lagi menggunakan Sipol.

Padahal kenyataannya tidak demikian. “Sipol tetap dipakai. Namun untuk konsultan IFES dievaluasi," katanya di Jakarta, Kamis (24/10). Meski sedikit kecewa, Sandino tetap menyambut baik langkah KPU ini. “Karena campur tangan asing itu memang sebaiknya diakhiri. Meskipun dalam penyelenggaraan pemilu, kita tidak bisa menutup diri dari dunia luar,”katanya.

Penyelenggaraan Pemilu menurutnya, benar-benar harus mandiri. Hal ini mengingat Pemilu merupakan pintu gerbang menuju masa depan demokrasi yang lebih baik bagi Indonesia ke depan. Sehingga peran KPU benar-benar sangat strategis. Oleh sebab itu, kalau pun keterlibatan asing tidak bisa dihilangkan, paling tidak Sandino berharap ada upaya untuk meminimalisirnya.

JAKARTA-Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Girindra Sandino, mengaku sempat 'kecolongan' terkait polemik Sistem Informasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News