KPU Harus Jemput Bola ke Kantong TKI
Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Luar Negeri
jpnn.com - JAKARTA - Rendahnya persentase partisipasi pemilih di luar negeri pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 lalu disebabkan beberapa faktor. Salah satunya disebabkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus mendapatkan izin dari majikan untuk dapat menyalurkan hak pilihnya. Itu terjadi di Malaysia dan Arab Saudi.
"Memang, untuk meningkatkan partisipasi pemilih di luar negeri pada pelaksanaan pemilu Indonesia itu sangat rumit. Karena faktor penyebabnya berbeda-beda di tiap negara," ujar Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz di Jakarta, Rabu (14/8).
"Karena itu, untuk meningkatkan partisipasi pemilih luar negeri, KPU perlu melihat kebutuhan di masing-masing negara dimana warga negara Indonesia berada," ujar Masykurudin.
Ia mencontohkan semisal untuk negara yang tingkat tekhnologinya bagus, maka sosialisasi dapat dilakukan melalui jaringan internet dan media sosial. Tetapi bagi negara yang tertutup, sosialisasi dapat menggunakan pendekatan terhadap agen dan kantor dimana para WNI sering berkumpul.
"Kedutaan-kedutaan menjelang hari H pemilihan nanti juga perlu memberitahukan melalui alat komunikasi yang tersedia dan pada saat hari H, petugas pemungutan tidak hanya menunggu. Tetapi sebaiknya jemput bola ke kantong-kantong dimana para pemilih berada untuk memfasilitasi pemungutan," ujarnya.
Masykurudin yakin jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi dengan cara-cara yang kreatif, maka partisipasi pemilih luar negeri yang pada pemilu 2009 yang hanya 22,3 persen dapat lebih ditingkatkan pada pemilu 2014 mendatang. (gir/jpnn)
JAKARTA - Rendahnya persentase partisipasi pemilih di luar negeri pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 lalu disebabkan beberapa faktor. Salah satunya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Contraflow Tol Japek Arah Cikampek Diperpanjang
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya
- Menteri Imipas Agus Andrianto Bertekad Sikat Pungli-Penyelundupan Narkoba di Lapas