KPU Jatim Diminta Proporsional soal Syarat Dukungan Parpol
Jumat, 07 Juni 2013 – 19:44 WIB
Gugus menambahkan, Pilkada Jatim tercatat pernah menjadi pilkada dengan biaya termahal dalam sejarah Indonesia. Namun, ada ekses lain yang tak kalah penting, yakni ongkos sosia. "Jangan sampai yang rugi masyarakat Jatim. Hanya karena ambisi segelintir orang, tapi mengorbankan kepentingan bersama warga Jawa Timur," pintanya.
Untuk diketahui, permasalahan kedua parpol tersebut secara ringkas sebenarnya sama. Yakni, Ketum dan Sekjen DPP berbeda soal arah dukungan. Saat Ketum kedua parpol tersebut mengarahkan dukungan ke Khofifah, justru Sekjennya mendukung pasangan KarSa. Perbedaan dukungan itu berlanjut ke tingkat DPW.
Kasus yang lebih serius terjadi di PK. Yakni, ada SK pengurus DPW yang lama atas nama Ahmad Toni Dimyati sebagai ketua dan Makhsun sebagai sekretaris. Mereka mendukung pasangan KarSa.
Namun, sehari menjelang pendaftaran pasangan calon, tiba-tiba ada pergantian pengurus DPW PK Jatim. Yakni, atas nama Ahmad Isa Nurcahyo dan M. Rosadi sebagai ketua dan sekretaris DPW PK Jatim.
JAKARTA - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) diminta mencermati dugaan pelanggaran oleh KPU Jawa Timur dalam proses penyelenggaraan Pemilihan
BERITA TERKAIT
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit
- Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, RK-Suswono Berpeluang Menang
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi
- Anomali di Pilkada Banten, Airin Sudah Memenangkan Prabowo, Tetapi Dikerjai Parcok
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput