KPU Medan 'Serang' Penggugat
Kamis, 27 Mei 2010 – 04:11 WIB
JAKARTA -- Sidang perdana gugatan sengketa pilkada Medan yang diajukan pasangan Prof.Dr.M.Arif Nasution,MA-H.Supratikno,WS, digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, kemarin (26/5). Dalam materi gugatannya, pasangan itu memohon agar majelis hakim MK yang dipimpin M.Akil Mochtar memutuskan pilkada Medan harus diulang, dengan disertakan pasangan Rudolf Pardede-Afifuddin Lubis.
"Kami memohon agar majelis MK memutuskan pemilihan ulang dengan menyertakan pasangan Rudolf Pardede-Afifuddin Lubis," ujar kuasa hukum pasangan Arif-Pratikno, M.Andi Asrun. Arif sendiri tidak hadir di persidangan. Hanya Pratikno yang hadir.
Baca Juga:
Rudolf dan Afif juga hadir di persidangan sebagai pihak terkait karena gugatan yang diajukan tidak diproses secara terpisah. Pasangan yang dicoret KPU Medan ini didampingi kuasa hukum Lintong Siahaan, SE. Dari pihak termohon, yakni KPU Medan, hadir Ketua KPU Medan Evi Novida Ginting. Duduk dalam satu meja sederat Evi, sejumlah kuasa hukum pihak terkait pasangan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin.
Pasangan Arif-Pratikno juga memohon hakim MK agar membatalkan keputusan KPU Medan tentang penetapan hasil rekepitulasi suara, membatalkan berita acara penetapan pasangan yang lolos masuk ke putaran kedua. Alasannya, pilkada berlangsung secara tidak jujur, tidak adil, dan tidak akuntabel. "Sudah ada putusan pengadilan (PTUN, red) yang menyatakan Rudolf-Afif memenuhi persyaratan, namun putusan itu tak dilaksanakan KPU Medan,"ujar Asrun.
JAKARTA -- Sidang perdana gugatan sengketa pilkada Medan yang diajukan pasangan Prof.Dr.M.Arif Nasution,MA-H.Supratikno,WS, digelar di Mahkamah Konstitusi
BERITA TERKAIT
- Irjen Suyudi Ingatkan Personel Polri di TPS Tak Boleh Lengah
- Aman, KPU Garut Sudah Terima Surat Suara Tambahan
- Tyas A Fatoni Apresiasi Prestasi Dekranasda Sumut di Gebyar Kreasi Nusantara
- Pemda Jangan Lepas Tangan Awasi Tahapan Pilkada 2024
- Tokoh Masyarakat Murung Raya Nilai Agustiar-Edy Mampu Menjadikan Kalteng Lebih Maju
- Kampanye Hitam Ancam Demokrasi Sumsel, Masyarakat Diharapkan Cerdas Pilih Pemimpin