KPU-Mendagri Bahas DPT Fiktif

KPU-Mendagri Bahas DPT Fiktif
KPU-Mendagri Bahas DPT Fiktif
Saat ditanya apakah kemenangan pasangan Soekarwo-Syaefullah Jusuf sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim bisa gugur bila nantinya terbukti ada rekayasa DPT di pilkada Jatim, Mardiyanto tidak mau berkomentar banyak. “Saya tidak mau mengulas hal itu. Saya tidak mau berandai-andai,” ujarnya. Dia meminta persoalan itu ditanyakan ke pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.

Seperti ramai diberitakan, mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja menduga ada ketidakbenaran soft copy DPT Kabupaten Sampang dan Bangkalan sebanyak 345.034 dari jumlah pemilih berdasarkan DPT sebesar 1.244.619. Ini artinya 27 persen lebih dari DPT. Setelah dilakukan pemeriksaan sample silang antara soft copy dengan 368 eksemplar hard copy DPT yang dikumpulkan di lapangan, dari jumlah pemilih sebanyak 128.390 pemilih, terdapat 29.949 data pemilih yang tidak benar. Artinya 23 persen lebih data pemilih diduga tidak benar.

Ada 7 modus operandi yang dilakukan dalam praktik pelanggaran ini, yakni, Nomor Induk Kependudukan (NIK) sama; NIK dan nama sama; NIK, nama, dan tempat tanggal lahir sama; NIK, nama, tempat tanggal lahir, dan alamat sama; NIK tidak standar, usia belum 17 tahun dan belum menikah; usia 0 tahun. Ketua KPU Jatim Wahyudi dijadikan tersangka, tapi belakangan dianulir. (sam/JPNN)

JAKARTA – Borok pilkada Jawa Timur (Jatim) yang dibeber mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja terus menjadi polemik. Bertempat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News