KPU Minta Media Massa Aktif Diawasi
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan keprihatinan terhadap maraknya media massa yang bersikap tidak netral dalam memberikan informasi seputar pilpres pada khalayak. Keprihatinan ini disampaikan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Jakarta Pusat, Rabu, (25/6). Hadar dalam hal ini enggan menyebut identitas media massa yang dimaksudnya.
"Ini tidak tepat karena media punya peran besar dan dalam pemilu itu harus demokratis. Demokratis itu aturannya apa yah kalo pilar penting demokrasi adalah media tidak partisan dan sebagainya. KPU hanya sebatas menghimbau untuk itu," ujar Hadar.
Hadar juga meminta pengawasan terhadap media massa terus ditingkatkan. Terutama oleh pihak yang berwenang seperti Dewan Pers maupun KPI.
"Kami harap pihak yang memiliki otoritas mengatur dan mengawasi media juga berperan lebih aktif lagi," tegasnya.
Belakangan, masyarakat memang disuguhkan dengan sejumlah pemberitaan terutama di media televisi swasta yang terkesan membela pasangan capres-cawapres. Selain itu, sebuah media massa online juga dilaporkan ke Mabes Polri karena dinilai menjadi sarana beredarnya kampanye hitam untuk mendiskreditkan pasangan tertentu. (flo/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan keprihatinan terhadap maraknya media massa yang bersikap tidak netral dalam memberikan informasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran