KPU Papua Tak Ingin Hal yang Terjadi di Pemilu ini Terulang di Pilkada
jpnn.com - JAYAPURA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua tak ingin hal-hal yang menghambat pelaksanaan pemilihan pada Pemilu 2024 lalu kembali terulang pada Pilkada 2024.
Di antaranya terkait pendistribusian logistik, penyelenggara berupaya agar seluruhnya dapat terdistribusi dengan baik sebelum pemungutan suara 27 November mendatang.
Menurut Ketua KPU Papua Steve Dumbon pada pemilu presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif Februari 2024, pihaknya menilai ada sekitar lima kabupaten yang kesulitan dalam mendistribusikan logistik.
"Faktor utama keterlambatan pendistribusian logistik ialah cuaca yang mengganggu proses distribusi logistik baik melalui transportasi darat, laut maupun udara," ujar Steve di Jayapura, Selasa (15/10).
Misalnya, pada Kabupaten Supiori terkendala tingginya gelombang laut. Selain itu juga di Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Mamberamo Raya karena logistik harus dikirim melalui transportasi udara.
"Untuk itu kami meminta KPU kabupaten/kota, panitia pemilihan distrik, panitia pemungutan suara dan kelompok penyelenggara pemungutan suara dapat mengantisipasi hal ini supaya distribusi logistik ke tempat pemungutan suara (TPS) berjalan dengan baik," ucapnya.
Dia menambahkan untuk mengantisipasi keterlambatan pendistribusian pendistribusian logistik pilkada, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dalam melakukan pengamanan.
"Untuk itu diharapkan jika kondisi cuaca saat pendistribusian logistik terjadi hujan maka distribusi logistik harus lebih hati-hati untuk menghindari kerusakan akibat cuaca buruk," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua tak ingin hal yang terjadi pada Pemilu 2024 lalu ini terulang di Pilkada 2024.
- Kapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada? Ketua KPU Bilang Begini
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Ray Rangkuti: Kepala Daerah Terpilih Minimal Jangan Korupsi
- Selisih Suara Tinggi, MK Tetap Berpeluang Analisis Gugatan Risma-Gus Hans
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan