KPU Persilakan PKS Tentukan Dukungan
Kamis, 11 September 2008 – 16:54 WIB
JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Abdul Hafiz Anshary mempersilahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memberikan dukungan kepada pasangan Chaidir-Suryadi Khusaini (CS) dalam Pilkada Riau, meskipun sebelumnya partai yang kadernya banyak berjenggot itu tidak mengusung calonnya dan menyatakan sikap netral.
“Itu hak masing-masing Parpol untuk memberikan dukungan. Silahkan saja karena tidak bertentangan dengan aturan yang ada, baik UU No 32/2004 maupun UU No 12/2008 tentang Pemda,” kata Hafiz saat berbincang-bincang dengan Riau Pos sesaat sebelum menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, di Gedung DPR/MPR RI, kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (11/9).
Baca Juga:
Sebelumnya, banyak pihak yang mempertanyakan dukungan yang diberikan PKS kepada pasangan CS, karena diberikan setelah masa pendaftaran pasangan calon ditutup oleh KPUD Riau, apakah dibenarkan oleh aturan yang ada atau tidak. Apalagi, masing-masing calon sudah melakukan deklarasi bersama masing-masing partai yang mendukungnya.
Menurut Hafiz, dukungan itu biasanya memang diberikan partai sebelum masa pendaftaran pasangan calon ditutup. “Yang jadi masalah itu kalau ada pasangan calon yang tidak mencukupi syarat dukungan, lalu di tengah jalan setelah masa pendaftaran ditutup, tiba-tiba ada partai yang dukung dan KPUD menerima dan memasukkan pasangan calon tersebut. Ini tidak benar, KPUD-nya bisa dituntut,” jelasnya. Dalam kasus Pilkada Riau, pasangan CS tanpa PKS sebelumnya sudah memenuhi syarat dukungan dan sudah terdaftar sebagai pasangan calon yang sah di KPUD Riau. “Makanya, dukungan yang diberikan tidak masalah,” pungkas Hafiz.(eyd)
JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Abdul Hafiz Anshary mempersilahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memberikan dukungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi