KPU Segera Audit Dana Kampanye Pilpres
Rabu, 27 Mei 2009 – 21:21 WIB
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan audit terhadap daftar sumbangan yang masuk ke tim kampanye Pilpres. Berdasar undang-undang, setiap perusahaan hanya boleh menyumbang maksimal sekitar Rp6 miliar, sedangkan perseorangan sekitar Rp1 miliar. Tapi tidak ada batasan berapa yang perusahaan atau berapa orang yang menyumbang.
"Sesuai UU kalau tidak salah sumbangan dana kampanye itu sekitar Rp6 miliar maksimal kalau dari perusahaan, tapi minimalnya tidak dibatasi. Sedangkan dari perseorangan maksimal sekitar Rp1 miliar, KPU akan mengaudit sumbangan-sumbangan itu," papar anggota KPU Syamsul Bahri di KPU, Rabu malam (27/5).
Baca Juga:
Rekening dana kampanye itu, lanjut dia, harus sudah diserahkan kepada KPU sebelum kampanye dimulai. "Kami tidak akan kesulitan melakukan audit terhadap dana kampanye, karena hanya tiga pasang capres dan cawapres. Berbeda saat kami memantau dana kampanye pemilihan legislatif yang ruwet," timpal Anggota KPU lainnya, Endang Sulastri.
Soal daftar LKHPN (laporan harta kekayaan penyelenggara negara) yang diterima dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjut Endang, KPU tidak berkewajiban untuk mengumumkannya. "Sebenarnya kami tidak punya kewajiban mengumumkan, karena kami menerima tanda bukti pelaporan kekayaan pun sudah cukup. Tapi karena KPK menyerahkan ke kami, ya nanti tetap akan diumumkan," pungkasnya.(gus/JPNN)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan audit terhadap daftar sumbangan yang masuk ke tim kampanye Pilpres. Berdasar undang-undang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik