KPU Sekarang Dinilai Terburuk
Jumat, 15 Januari 2010 – 17:19 WIB
JAKARTA – Pengamat politik Ryaas Rasyid mengatakan tidak kaget, dengan banyaknya permasalahan di seputar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), baik pemilihan legislatif, pemilihan presiden, hingga ke pemilihan kepala daerah (Pilkada). Alasannya, penyelenggara pemilu yang dimiliki sekarang ini adalah hasil rekayasa.
“Saya tidak kaget. KPU sekarang adalah hasil rekayasa dan penyelenggara Pemilu terburuk yang pernah kita miliki,” kata Ryaas pada diskusi bertema 'Pro Kontra Mekanisme Pemilihan Gubernur' di press room Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jakarta, Jumat (15/1).
Ryaas yang juga ketua umum Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK) bercerita pernah mengalami menjadi korban buruknya administrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia bercerita, pernah suatu waktu pihaknya diundang KPU pada pertemuan para partai. Yang tertulis selaku Ketua Umum PDK adalah Nenggolan, bukan Ryaas Rasyid. “Beda sekali dengan Ryaas Rasyid,” katanya.
Karena itu, menurutnya, sangat wajar jika dalam perjalanan masa bhakti KPU saat ini muncul permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang belum terselesaikan. Termasuk perseteruan antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan KPU terkait pembentukan Panitia Pengawas (Panwas) pilkada. Hanya saja, mantan Menteri Mendagri dan Otonomi Daerah itu tidak menyebut siapa yang merekayasa pembentukan KPU. (awa/jpnn)
JAKARTA – Pengamat politik Ryaas Rasyid mengatakan tidak kaget, dengan banyaknya permasalahan di seputar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu),
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa