KPU Sulsel Lapor ke KPU
Daftar Caleg PPP dianggap Janggal
Kamis, 06 November 2008 – 20:38 WIB
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel melaporkan temuan tentang caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang masuk dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) padahal sebelumnya tidak tercantum dalam Daftar Calon Sementara (DCS). Anehnya lagi, dalam DCS caleg terkait justru terdaftar melalui partai politik lain.
Anggota KPUD Sulsel Ziaurrahman, menjelaskan caleg dimasud adalah Haji Ahmad. Dalam DCT tertanggal 31 Oktober 2008, Ahmad terdaftar sebagai Caleg DPR RI PPP nomor urut tujuh di dapil Sulsel satu. "Ini sangat menarik. Tugas kami untuk melaporkannya langsung ke KPU pusat," terang Ketua Pokja Pencalonan Legislatif KPU Sulsel itu kepada JPNN.Com di Jakarta, Kamis (6/11).
Baca Juga:
Saat pengumuman DCS, Haji Ahmad juga sudah menuai kontroversi. Pasalnya, Ia tidak hanya menjadi caleg sementara PKPI nomor urut 2 untuk DPR RI dari dapil Sulsel satu, tapi juga tercatat sebagai caleg sementara Golkar untuk DPRD Takalar, nomor urut 4 dapil satu. Namun kelanjutannya, kedua partai memutuskan menarik Haji Ahmad dari pencalegan.
Kesalahan ini, berhasil diidentifikasi KPU Sulsel setelah Ziaurrahman mengetahui adanya pengumuman DCT dari KPU tertanggal 31 Oktober 2008. Padahal, sebelumnya KPU Sulsel hanya menerima penetapan DCT KPU tertanggal 29 Oktober, yang diantarkan langsung oleh staf KPU Pusat beberapa waktu lalu.
"Kalau di DCT tertanggal 29 Oktober sudah sesuai dengan pengumuman DCS. Nama Haji Ahmad memang tidak ada, karena jumlahnya hanya enam orang. Tapi ternyata di pengumuman DCT 31 Oktober, jumlah caleg PPP bertambah jadi tujuh orang. Padahal, aturan menyebutkan, setelah DCS tidak ada lagi penambahan kecuali yang dinyatakan gugur setelah ada laporan atau masukan dari masyarakat," terang Ziaurrahman lagi.
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel melaporkan temuan tentang caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang masuk dalam Daftar Caleg
BERITA TERKAIT
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi